Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Genangan Air

Gambar
Genangan Air Pada suatu waktu sang Ratu Adil tengah berada di dalam sebuah perpustakaan surgawi. Perpustakaan yang mana antara siang dan malam tidaklah berbeda. Perpustakaan yang sekilas tertutup namun menawarkan keterbukaan. Seribu jendelanya dihiasi lukisan dari segala penjuru alam. Suara-suara burung terdengar merdu menentramkan dari beberapa sela lukisan. Buku-buku di dalam perpustakaan surgawi itu tidak akan pernah selesai dibaca seluruhnya. Meskipun si pembaca hidup bersama keabadian. Daripadanya, sang Ratu Adil tergugah jiwanya untuk membaca sebuah buku. Buku yang ia pilih berisi lembaran yang tidak terjumlahkan lagi, disatukan oleh benang emas dan keindahan. Dari sampul yang bertuliskan "Keinginan" ia mulai membaca.  Buku yang sedang ia baca itu menjadi bermekaran lantaran dari mulut sang Ratu Adil keluar wewangian yang menggetarkan seluruh kata-katanya. Sejenak, hati sang Ratu Adil tertambat pada narasi kecil tentang cerita sejarah sebuah rakyat pada suat...

Kadir Jaelawi

Gambar
Riwayat Kadir Jaelawi Si Penyuka Bahasa Indah Orang-orang terlanjur menganggapnya sinting , urakan dan jarang sekali memepertimbangkan apa-apa. "Setiap keadaan dan benda-benda pastilah menimbulkan bunyi, dan tentu bunyi adalah bahasa" itulah pernyataan yang mula-mula menjadikan Kadir Jaelawi dijuluki sebagai keberadaan yang kemaruk. Pernyataannya tentu tidak akan menimbulkan salah anggapan atau lekas menjadi biang keributan jika ia tidak memaksakannya pada orang lain. Tapi si penyuka bahasa indah itu menginginkan orang harus patuh pada pemahamannya. Itulah keributan, jika apa-apa harus dipaksakan.  Begitulah Kadir Jaelawi yang memiliki keyakinan bahwa apa-apa pastilah memiliki bebunyian dan dari sanalah bahasa mampu diperdengarkan dan dipergunakan. Dari situ jugalah, Kadir Jaelawi giat mensosialisasikan penemuannya itu. Ia beranggapan, orang-orang hanya akan dapat selamat dari zaman yang semakin brutal ini ketika menyadari bahwa semuanya memiliki bebunyian. Dan ...

Santri dan Alien di Padang Kuru

Gambar
Santri dan Alien di Padang Kuru Ia sebagaimana biasanya selalu terbangung subuh hari, setelah kumandang adzan selesai pada kalimah la ilaha' illallah   dan doa sesudahnya, ia pun bangun. Bergegaslah ia mengorek beleknya yang menggumpal sambil berjalan menuju kamar mandi. Ia gerakan dengan mantab kepalanya, ke samping kanan dan kiri dan " kretek.. tek.. kretek…" berbunyi lulang lehernya pertanda ia sudah sadar. Dan mandi subuh hari sudah biasa serta waktu yang dihabiskan untuk kegiatan itu selama tiga menit adalah terlalu lama. Ia selesai. Seperti biasa. Selepasnya, lemari tua yang tak mau menutup rapat itu telah manjur membikin ia tampak sebagaimana pula seorang santri berdandan, pikirnya. Setelan kaos dan peci hitam lawas warisan senior serta sarung yang terdapat lubang bekas rokok sana-sini nampak khas dengan karakternya seorang. Berjalanlah ia menuju masjid pondok, lalu berbarengan iqomah, sebelum sempat ia masuk ke dalam masjid, tetiba seberkas cahaya tera...

Lakon KrèSek

Gambar
SEBUAH LAKON KresèK KrèSek Karya: Eko Wahyu Pratama St : Seorang tua Dj: Dialog jendela (versi lain St) Latar dinding putih, di seberang dinding ada jendela gantung_yang kacanya terbuat dari kresek. Beberapa buntalan kantong kresek berserakan. Seorang tua duduk menyandar dinding dengan tatapan matanya yang sedang bengong atau kosong, melamun atau merenung…. atau diantaranya, sembari tangannya otak-atik menyiapkan kantong-kantong  kresek. meskipun matanya sedang berada di dunia lain, tanganya sudah hafal harus berbuat apa. Cahaya lampu lalu menyorot wajahnya… Ia tersadar. St : "Ternyata pagi" (mengambil napas dalam-dalam) Ia membenahi bajunya, lalu berdiri. Memulai selayaknya berdoa. Tengadah. Mengangkat kedua tangan, seakan meminta. Musik khas orang berdoa, seperti suara lebah. St: "Dengan ini, hari yang baru, aku melangkahkan hidup. Jalan yang aku tempuh ialah jalan yang tidak bisa aku sangsikan. Barangkali ini memang warisan belaka, sahdan, semoga penuh ke...