Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

LARUNG

Gambar
Sembari menunggu ayahmu pulang Ibumu telah usai menimang kata-kata : Ia menidurkannya Lantas ia sepenuhnya wanita perkasa Membopong matahari dari perantauan Sebab puisi pun tak mampu Mengarungi samudera seperti ayahmu Dan Ibumu mengolah rembulan Sebagai bekal ayahmu di malam hari Lalu di tepi pantai Kalimoro Kau mulai merapal mantra : Semoga hidup baik-baik saja Sedangkan di sana Pada luas samudera raya Ayahmu masih sibuk menjala doa-doa Yang kau selipkan dalam dadanya Sebagaimana seharusnya Semilir angin mengeringkan keringat Dengan tubuh yang masih di balut laut Kau bertanya: Apakah di sana ada harapan? Kalimoro/2021/puisi/doa

Ketika Bilung Pergi Memancing

Gambar
[Ketika Bilung Pergi Memancing] Medan pertempuran itu tidak pernah gersang sama sekali, umpamanya hanya terik yang tidak adil: itu juga ada yang menafsirkan bahwa hidup perlu berteduh. Bahwa setiap dari kita hendaknya perlu waktu untuk sejenak manakar ulang segalanya. Ya, hidup ini memang keras. Meskipun, ada juga dari kita yang dengan segalanya memilih untuk tidak pernah berteduh, walau itu berarti harus membakar habis seluruh jiwa raga. Bilung, satu seorang abdi raja-raja yang barangkali tidak pernah ingin berteduh. Sebab, pikirnya, perang akan kesetiaan juga tidak boleh mangkir, maksudnya, memilih sebuah pilihan dalam hidup. Karena hidup ini pilihan, pikirnya. Entah apa yang kita pilih nanti, yang pasti waktu menuntut segala hal. Kali ini Bilung sedang cuti akbar, ia memutuskan untuk pergi memacing, ya, betul, itu hobi yang lumrah serta murah untuk orang semacam Bilung. Ia pergi memacing sendirian, meminjam sebuah sampan kecil milik Petruk, tepatnya, ia akan bilang kepad...