Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

SETERU GUBENG KERTAJAYA

Gambar
Kenangan beku itu mengutuk kemenangan Bermuasal  Dari  Dan Seterusnya Memaksa harapan Untuk selalu tumpah  Seteru abadi dini hari Belum sempat-kah Ziarah mengabadikan Pertempuran Dari Waktu Zaman Dan Permainan Pekan-pekan utama Berisi mitos Hikayat Gubeng Kertajaya Semenjadi bilamana Sepi mengudara Kepatuhan kaki Melangsungkan perjalanan Bila sudah Hati mengembara Lantas Kusampaikan mimpi Pada mereka Yang yakin aku Kalah

POHON-POHON KERAMAT

Gambar
Pohon-pohon keramat Kesunyian yang mengetuk dada itu bersiut pasu-pasu menahan kata-kata Untuk sejenak tidak memadamkan apa-apa Kepada kepala-kepala Keramaian yang tersisa Untuk berhenti menerka Sungai yang menjulang Kabut-kabut melingkarkan Menakar makna Kecuali pada pokok Yang tumbang Segerakanlah Menyulut riwayat Sebab itulah Adam  Memesan takdir Kepada pohon-pohon suci Kepada dosa Kepada doa Pohon-pohon keramat 28/10

TANYA-JAWAB

Gambar
/.0/ Di hari yang penuh kebingungan: hujan akan membawa kabar langit angin laut juga bersidorong - hidup masih baik-baik saja /.1/ Di hari aku kehilangan ingat: kau bersitahan (menjadi lilin sendirian) dan hidup harus tetap baik-baik saja /.2/ Aku jadi ngeri Ngilu, kata-kata bangkit dari pekuburan -setelah aku bunuh Katanya kata-kata itu, aku pencuri aku pembunuh: katanya /.3/ Siapa yang sedang memimpikan mimpi? Sebab itu aku bergegas: .3.1/ Aku berjalan mendahului malam hari menuju pagi .3.2/ Mengukur jarak cahaya bulan pada mataharinya .3.3/ Menangkap angin sembunyi sembunyi: takut kalau udara menelanjangi dirinya /.4/ Sampai di pagi hari -takut kalau ia lebih sia-sia daripada cahaya bulan Sesampainya aku padamu, aku bertanya: Masihkah kau mau menyala? 02/05

MENGEJA KAHANAN

Gambar
Kahanan Ambek Paramarta //aku sulur syukurku melilit tengkuk kepala, sebab dedaunku adam mengeja nama nama// Selagi akarnya meluas pada semesta hawa, saban musim, aku bertumbuh dalam rahim wanita tua Sebagaimana lelaki itu pernah datang menjenguk anakmu payudaramu menuntut air langit agar basah keningku : itulah mengapa manusia diciptakan 

KEKASIH SEBUAH MANTRA

Gambar
Kekasih Sebuah Mantra Adalah suara yang menyelinap Lalu merasuk Dan meramu Entah berembus dari mana Atawa lewat tubir kata-katanya Kemudian bintang-gemintang Arak-arakan awan Menumpahkan dirinya Mengajak siapa saja berenang dalam kesunyian Yang pernah kita sembunyikan demi apa saja Lewat kemungkinanlah kita berhasil merapal : Jalan pulang Lalu melawat diri Pada seribu kenyataan

KELAHIRAN

Gambar
Kelahiran: Ibu selalu menata buku-buku yang tak sempat aku Lalu membuatkan makan, kopi, seperti biasa ketika tak sempat aku Sesekali ibu menyulut api, menghidupkan api jika tak sempat aku Sudah menjadi tugas ibu, jika harus menghidupi jika tak sempat aku Ibu selalu sempat jika tak sempat aku, sama sekali Sementara, aku sempat melahirkan ibu Dan ibu melahirkan kesempatan itu